Rabu, 08 Maret 2017

Obat Batuk Hitam



Latar Belakang

Batuk merupakan ekspirasi eksplosif yang menyediakan mekanisme protektif normal untuk membersihkan cabang trakeobronkial dari sekret dan zat-zat asing.
Salah satu jenis batuk adalah ekspektoran, ekspektoran merupakan obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran pernapasan. Obat ini bekerja melalui suatu refleks dari lambung yang menstimulasi batuk. Sekresi dahak yang bersifat cair diperbanyak secara reflektoris atau dengan jalan efek langsung terhadap sel-sel kelenjar. Obat yang termasuk golongan ini adalah ammonium klorida, gliceryl guaiacolat, ipeka, dan minyak terbang.
 OBH (Obat  Batuk  Hitam) yang berisi amonium klorida berdaya diuretis lemah yang menyebabkan acidosis yakni kelebihan asam dalam darah. Keasaman darah merangsang pusat pernapasan, sehingga frekuensi napas meningkat dan gerakan bulu-bulu getar (cilia) di saluran napas distimulasi. Sekersi dahak juga meningkat. Maka senyawa ini banyak digunakan dalam sediaan sirop batuk, misalnya Obat Batuk Hitam. OBH merupakan Salah satu produk obat batuk yang cukup populer di Indonesia. Obat ini termasuk golongan obat tradisional yang berisi Succus liquiritiae, ekstrak tanaman akar manis (Glycyrrhiza glabra). Secara empiris, ekstrak tanaman ini berkhasiat meredakan batuk meskipun mekanisme kerjanya belum diketahui secara detail seperti mekanisme kerja dekstrometrofan atau bromheksin

Indikasi
Batuk berdahak

Cara Kerja Obat
Sebagai ekspektoran (pengencer dahak) pada gangguan batuk yang akan membantu pasien mengeluarkan dahak di tenggorokan sehingga meringankan pernafasan

Sediaan
Sirup Botol 100 ml, 200 ml
Tablet 100 mg, 150 mg

Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Efek samping
Efek samping hanya terjadi pada ddosis tinggi dan berupa acidosis (khusus pada anak-anak dan  pasien ginjal) dan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.

Dosis
Oral tab : 3-4 dd 100—150 mg, maks. 3 g seharinya
Oral sirup :
-  Dewasa : 1 sendok makan (15 ml) 1 – 4  x sehari
-  Anak : 1 sendok teh (5 ml) 1 – 4 x sehari

Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :
Pemakaian obat harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, jantung berdebar, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.

Ammonium chloride mengiritasi mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah. Oleh karena itu obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
Jangan menggunakan lemebihi dosis yang dianjurkan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar