Rabu, 08 Maret 2017

Obat Salmeterol

                                                                      Latar Belakang

Salmeterol adalah obat bronkodilator yang bekerja dengan relaksasi otot-otot di saluran udara untuk meningkatkan pernapasan. Senyawa long-acting ini (1990) kerjanya cepat ( setelah10-20 menit) dan bertahan selama minimal 12 jam. Pada asma bronchial perlu dikombinasi dengan kortikoida inhalasi. Bila perlu dapat diberikan bersama obat asma kerja singkat (salbutamol)atau dengan suatu antikolinergikum (ipratropium, tiotropium).
Salmeterol inhalasi digunakan untuk mencegah serangan asma atau bronkospasme akibat olahraga. Salmeterol inhalasi juga digunakan untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk emfisema dan bronkitis kronis. Salmeterol inhalasi juga dapat digunakan untuk tujuan tidak tercantum dalam panduan pengobatan. Salmeterol memiliki durasi efektif yang berlangsung lebih dari dua kali lebih lama salbutamol, sementara juga menjadi sangat selektif beta2. Bronchodilator adalah obat-obatan yang dihirup lewat mulut untuk membuka saluran udara di dalam paru-paru (bronchial tubes). Fungsinya untuk meredakan gejala gangguan pernafasan seperti batuk, mengi, sesak nafas dan sulit bernafas dengan meningkatkan aliran udara melalui saluran tersebut. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Salmeterol tersedia dalam bentuk powder, disk dan aerosol powder.

Selain itu, dalam dosis yang sama salmeterol memberikan efek yang jauh lebih kuat dari pada bronkodilatasi. Namun, salmeterol adalah obat long-acting dari salbutamol. Lainnya berlangsung lebih lama, selektif agonis reseptor beta2 adalah formoterol. Sementara memiliki periode yang sama durasi sebagai salmeterol, formoterol bertindak lebih cepat, dan telah ditemukan untuk menjadi terapi yang lebih efektif biaya dibandingkan pengobatan salmetrol.

Indikasi
Obstruksi saluran nafas reversibel (termasuk asma noktural dan asma karena latihan fisik) pada pasien yang memerlukan terapi bronkodilator jangka lama yang seharusnya juga menjalani pengobatan antiinflamasi inhalasi (kortikosteroid) atau kortikosteroid oral (catatan : salmeterol tidak bisa untuk mengatasi serangan akut dengan cepat, dan pengobatan pengobatan kortikosteroid yang sedang berjalan tidak boleh dikurangi dosisnya atau dihentikan)

Farmakokinetik
Administrasi inhalasi simultan dari salmeterol dan flutikason propionat tidak mempengaruhi farmakokinetik setiap substansi.
Salmeterol bertindak secara lokal di jaringan paru-paru, dan karena isinya dalam plasma tidak berkorelasi dengan efek terapi. Data pada farmakokinetik salmeterol terbatas, Sudah teknis sulit untuk menentukan konsentrasi yang sangat rendah dalam plasma (Cmax 200 pg / ml atau kurang) setelah pemberian inhalasi dosis terapi. Dengan penggunaan rutin dihirup salmeterol xinafoat dalam darah ditentukan oleh gidroksinaftoevaya asam, Nilai Css yaitu sekitar 10 pg / ml. Konsentrasi ini 1000 kali lebih rendah dari tingkat ekuilibrium, diamati dalam studi toksisitas.
Kontra indikasi
Hipertiroidisme, insufisiensi miokard, aritmia, hipertensi

Bentuk Sediaan
Inhalasi

Dosis dan Aturan Pakai
2 xsehari 50 mcg (2 hisapan), hingga 100 mcg (4 hisapan) 2 x sehari pada obstruksi yang lebih berat. Pada anak-anak dengan klasifikasi usia :
< 4th tidak dianjurkan
> 4th 50 mcg (2 hisapan) 2 x sehari
*seretide = salmeterol 50 + fluticason 100-250-500 mcg per puff (serbuk inhalasi)

Efek Samping
Tremor halus terutama tangan, ketegangan saraf, sakit kepala, vasodilatasi perifer, takikardi (jarang pada pemberian aerosol), hipokalemia sesudah dosis tinggi, reaksi hipersensitif termasuk bronkospasma paradoks, urtkaria, dan angio edema. Sedikit rasa sakit pada tempat injeksi intramuskular


Resiko khusus
Wanita hamil dan menyusui, pasien usia lanjut, pemberian intravena pada pasien diabetes

Interaksi
  1. Interaksi Obat dengan Obat
Ritonavir (inhibitor yang sangat ampuh CYP3A4) Hal ini dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi flutikason propionat dalam plasma, sehingga secara signifikan mengurangi konsentrasi kortisol serum. Ada laporan dari interaksi obat klinis yang signifikan pada pasien, odnovremenno kotorыe menerima flutikason propionat dan ritonavir, yang diwujudkan perkembangan sindrom Cushing dan supresi adrenal. Mengingat ini, Hindari penggunaan simultan dari flutikason propionat dan ritonavir, kecuali, di mana potensi manfaat terapi kombinasi pada pasien melebihi risiko efek samping sistemik kortikosteroid.
  1. Interaksi dengan makanan atau obat
Saat mengkonsumsi obat lain atau produk toko seperti vitamin dan suplemen herbal pada waktu bersamaan, efek dari salmeterol dapat berubah. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik. Sehingga perlu dikonsultasikan pada dokter. Salmeterol dapat bereaksi dengan obat dan produk berikut :
  • Amoxicillin
  • Amprenavir
  • Boceprevir
  • Carteolol
  • Clarithromycin
Perhatian
Pengobatan asma dianjurkan dalam tahap mengendalikan respon klinis pasien yang akan dirawat dan fungsi paru-paru. Pasien harus diajarkan bagaimana menggunakan inhaler. Tingkat keparahan dan frekuensi pendalaman suara, dan kandidiasis dapat dikurangi dengan membilas mulut dengan ar setelah inhalasi. Sediaan dapat digunakan untuk terapi pemeliharaan awal pada pasien dengan asma persisten (kejadian sehari-hari gejala atau penggunaan sehari-hari bekam) dengan adanya indikasi untuk kortikosteroid dan menentukan dosis perkiraan mereka. Apabila lebih sering menggunakan bronkodilator short-acting (misalnya salbutamol) untuk meredakan gejala menunjukkan kemerosotan pengendalian penyakit, Dalam situasi seperti itu, pasien harus berkonsultasi dengan dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar